-->
Nyalakan.com

follow us

Hiburan Bagi Yang Terkena Musibah

Nyalakan.com - 👉🏽 Di dalam sebuah hadits dari sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إن عظم الجزاء مع عظم البلاء، وإن الله تعالى إذا أحب قوماً ابتلاهم، فمن رضي فله الرضي، ومن سخط فله السخط
“Sesungguhnya besarnya pahala itu sebanding dengan besarnya musibah. Dan sesungguhnya Allah ta’ala apabila mencintai sebuah kaum, maka Allah akan berikan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha dengan musibah tersebut, maka dia akan mendapatkan ridha Allah, sebaliknya barang siapa yang murka, maka dia akan mendapatkan kemurkaan dari Allah.”

📚 TAKHRIJ HADITS
👉🏻Hadits ini dikeluarkan oleh Al Imam At Tirmidzi (4/2396), Ibnu Majah (4/4031), Ibnu ‘Adi dalam Al Kaamil (4/396). Di dalam sanadnya terdapat Sa’ad bin Sinan, atau yang bernama Sinan bin Sa’ad dan dia adalah seorang perawi yang lemah.

👉 Hadits ini memiliki penguat dari hadits Mahmud bin Labid radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Ahmad (5/428) dengan sanad yang shahih. Hadits ini dishahihkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah di dalam Fathul Baari (1/208). Demikian pula Asy Syaikh Al Albani rahimahullah di dalam Ash Shahihah (282).

📝 MAKNA HADITS

Asy Syaikh Shalih Al Fauzan di dalam Mulakhas Syarh Kitabit Tauhid (hal 281) menjelaskan,
يخبر -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- أن عظمة الأجر وكثرة الثواب مع عظم الابتلاء والامتحان الذي يجري على العبد في هذه الدنيا إذا صبر واحتسب، وأن من علامة محبة الله لعبده أن يبتليه؛ فإن رضي بقضاء الله وقدره عليه واحتسب الأجر والثواب وأحسن الظن بربه رضي الله عنه وأثابه، وأن تسخّط قضاء الله وجزِع لما أصابه سخط الله عليه وعاقبه.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa besarnya pahala sebanding dengan besarnya musibah serta ujian yang yang menimpa seorang hamba di dunia ini apabila dia bersabar dan berharap pahala dari Allah subhanahu wata’ala. Dan termasuk tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya adalah Allah memberikan musibah kepadanya. Apabila dia ridha dengan keputusan dan takdir Allah atas dirinya, kemudian dia mengharap balasan dan pahala dari Allah, serta berprasangka baik kepada Rabbnya, maka Allah akan ridha kepada dirinya dan memberikan pahala kepadanya. Sebaliknya apabila dia murka kepada takdir Allah dan berkeluh kesah dengan musibah yang menimpanya, maka Allah pun akan murka dan menghukumnya.”

Seorang hamba hendaknya justru berlapang dada dan berbahagia dengan musibah yang menimpanya. Karena sesungguhnya musibah tersebut merupakan tanda kebaikan bagi dirinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إذا أراد الله بعبده الخير عجّل له العقوبة في الدنيا، وإذا أراد الله بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة
“Jika Allah menginginkan kebaikan bagi hamba-Nya, maka Allah akan segerakan hukuman baginya di dunia. Namun apabila Allah menginginkan kejelekan bagi hamba-Nya, maka Allah akan menunda hukuman itu sampai hukuman itu ditegakkan pada hari kiamat.” (HR. At Tirmidzi, shahih dengan jalan-jalannya)

💭 Coba kita pikirkan, yang mana yang lebih baik bagi diri kita, apakah dihukum di dunia atau dihukum kelak di akhirat atas dosa-dosa kita? Orang yang berakal tentu akan menjawab, “Lebih baik dihukum di dunia.”

Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى
“Dan sungguh adzab di akhirat itu lebih keras dan lebih kekal..” (Thaha: 127)

Oleh karena itu, berprasangka baiklah kepada Allah subhanahu wata’ala. Yakinlah bahwa musibah yang menimpa kita -apa pun bentuknya- merupakan kebaikan bagi kita:

Pertama, dosa-dosa akan dihapuskan dengan musibah tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya." (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Kedua apabila kita bersabar dan ridha dengan musibah tersebut maka Allah akan ridha kepada kita memberikan limpahan pahala atas kesabaran kita.
Allah ta'ala berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya." (Az Zumar: 10)
Wallahu a'lam bisshawab.
✍ Ustadz Wira Mandiri Bachrun

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar