Bila ada masyarakat yang ingin membuat KK/KTP, lalu aku menjadi Lurah, maka aku akan berkata;
"Ibu gak usah repot bolak-balik ngambil persyaratan yang tertinggal, nanti hari Jum'at dokumennya sudah siap, sekalian saja Ibu bawa syarat yang kurangnya ya Bu :)
Bila ada pelanggan BPJS butuh pelayanan, dan aku menjadi Dokter, aku akan berkata;
"Sesuai prosedurnya, Ibu harus membawa anak ini ke Puskesmas dulu, harus ada surat rujukan dari sana, tapi untuk saat ini anak Ibu biar kami rawat dulu di sini, kami akan berikan pelayanan terbaik untuk semua pasien, sementara itu silahkan Ibu minta saudara Ibu yang lain untuk mengurus surat rujukan dari Puskesmas, biar kami tim Dokter bisa bekerja tanpa menyalahi aturan, terima kasih Bu :)
Bila ada pengendara motor yang tidak memakai helm atau pelanggaran lain, dan aku menjadi Polantas, aku akan berkata;
"Dek, adek tau kan kalo berkendara harus memakai helm? Bapak tidak akan menilang adek hari ini, Bapak hanya mencatat plat kendaraannya saja, bila nanti adek kedapatan melanggar lagi, kesalahan adek akan disidang di pengadilan. Demi keselamatan adek, silahkan adek kembali ke rumah, pakai helmnya, setelah itu silahkan lanjutkan perjalanan. Maaf Bapak ya telah mengganggu aktivitasnya, Bapak hanya melaksanakan tugas dan ini demi keselamatan kita bersama juga :)
Yap, banyak lagi pelayanan publik yang semestinya bisa diubah cara menghadapinya.
Rasulullah telah berpesan bahwa siapapun diantara kita yang mempermudah urusan saudara kita, maka Allah juga akan menghindarkan kesulitan hidup di dunia dan di akhirat.
Bahkan Rasulullah lebih menyukai perjalanan untuk menyelesaikan urusan saudaranya dari pada beribadah iktikaf sebulan penuh di Masjid Nabawi.
Bila aku tidak atau belum menjadi siapa-siapa, setidaknya tulisan ini bisa mengilhami kita semua, betapa indahnya senyum ramah yang melayani dan membesarkan hati, betapa agungnya amalan memudahkan urusan sesama saudara kita.
Wallahu'alambisshawab ({})
"Ibu gak usah repot bolak-balik ngambil persyaratan yang tertinggal, nanti hari Jum'at dokumennya sudah siap, sekalian saja Ibu bawa syarat yang kurangnya ya Bu :)
Bila ada pelanggan BPJS butuh pelayanan, dan aku menjadi Dokter, aku akan berkata;
"Sesuai prosedurnya, Ibu harus membawa anak ini ke Puskesmas dulu, harus ada surat rujukan dari sana, tapi untuk saat ini anak Ibu biar kami rawat dulu di sini, kami akan berikan pelayanan terbaik untuk semua pasien, sementara itu silahkan Ibu minta saudara Ibu yang lain untuk mengurus surat rujukan dari Puskesmas, biar kami tim Dokter bisa bekerja tanpa menyalahi aturan, terima kasih Bu :)
Bila ada pengendara motor yang tidak memakai helm atau pelanggaran lain, dan aku menjadi Polantas, aku akan berkata;
"Dek, adek tau kan kalo berkendara harus memakai helm? Bapak tidak akan menilang adek hari ini, Bapak hanya mencatat plat kendaraannya saja, bila nanti adek kedapatan melanggar lagi, kesalahan adek akan disidang di pengadilan. Demi keselamatan adek, silahkan adek kembali ke rumah, pakai helmnya, setelah itu silahkan lanjutkan perjalanan. Maaf Bapak ya telah mengganggu aktivitasnya, Bapak hanya melaksanakan tugas dan ini demi keselamatan kita bersama juga :)
Yap, banyak lagi pelayanan publik yang semestinya bisa diubah cara menghadapinya.
Rasulullah telah berpesan bahwa siapapun diantara kita yang mempermudah urusan saudara kita, maka Allah juga akan menghindarkan kesulitan hidup di dunia dan di akhirat.
Bahkan Rasulullah lebih menyukai perjalanan untuk menyelesaikan urusan saudaranya dari pada beribadah iktikaf sebulan penuh di Masjid Nabawi.
Bila aku tidak atau belum menjadi siapa-siapa, setidaknya tulisan ini bisa mengilhami kita semua, betapa indahnya senyum ramah yang melayani dan membesarkan hati, betapa agungnya amalan memudahkan urusan sesama saudara kita.
Wallahu'alambisshawab ({})