Bagi sebagian anak muda, terutama laki-laki, bikin tato (rajah atau tattoo) di tubuh sering membuat yang bersangkutan merasa bangga. Mereka menganggap membuat tato adalah sesuatu yang “keren”, jadi enjoy saja mereka bikin tato di tangan, di kaki, di dada, dan di bagian tubuh yang lain. Padahal, membuat tattoo banyak sekali bahayanya bagi kesehatan. tato bagi kesehatan sudah sering diulas di berbagai tulisan. Misalnya, tattoo bisa menimbulkan alergi, terutama bagi mereka yang tidak cocok dengan tinta yang digunakan. Juga bisa tertular infeksi Hepatitis C apabila jarum yang dipakai tidak bersih atau steril.
Tapi ironisnya tulisan seputar bahaya dan akibat tato gaungnya kalah dengan kemeriahan anak muda yang ingin membuat tato di berbagai kota. Seolah-olah hal yang buruk dari segi kesehatan itu adalah sesuatu yang sepele saja.
Sekedar mengingatkan kembali, berikut ini 5 bahaya tato bagi kesehatan yang sering terlupakan seperti dilansir oleh Livescience pada 04/10/2015 dan dikutip dari berbagai sumber
1. Infeksi
Proses pembuatan tato ada yang dilakukan dengan hati-hati dan steril tapi by case ada juga yang dilakukan dengan tidak steril. Proses bikin tattoo yang tidak steril ini sangat beresiko terhadap infeksi HIV (human imunodeficiency virus) dan hepatitis C. Infeksi hepatitis C bisa menimbulkan sirosis atau pengerasan hati dan berlanjut jadi kanker.
Dilaporkan salah satu akibat tato terjadi di New York tahun 2012 yaitu infeksi mikroba Mycobacterium chelonae. Penyebab infeksi ini adalah digunakannya tinta tato warna abu-abu yang terkontaminasi. Infeksi ini disebutkan sangat jarang terjadi. Namun, jika tato mengalami bengkak, kemerahan atau radang segera hubungi dokter terdekat.
2. Alergi
Saat pertama kali membuat tato boleh jadi tidak timbul reaksi alergi. Tapi itu bukan berarti yang bersangkutan sepenuhnya aman, karena bisa saja reaksi alergi muncul pada tattoo berikutnya. Alergi karena tato memang sangat mungkin baru muncul pada tato kedua, ketiga dan seterusnya. Atau dari tattoo yang sama tapi baru muncul beberapa bulan kemudian.
Alergi karena tato biasanya bisa diatasi dengan injeksi steroid. Tapi ada juga kasus dimana kulit di area yang terkena alergi tato harus diangkat dengan operasi.
3. Gejala penyakit jadi tersamarkan
Ini termasuk bahaya tato yang mesti diwaspadai para penggemar rajah. Sebagaimana diketahui sebagian kanker kulit seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma sering bisa dideteksi dari berubahnya tekstur permukaan kulit. Nah, pembuatan tato kerap kali menyamarkan perubahan tekstur di permukaan kulit tersebut.
Sebuah laporan menyatakan, bahwa tahun 2013 kanker melanoma pada seorang pria terdeteksi ketika pria tersebut menghapus tato dengan laser. Padahal sebelumnya tidak ada yang menyadari gejala kanker itu karena tersamarkan oleh tato warna hitam.
4. Kulit terbakar sinar matahari
Beberapa jenis tinta tato mengandung cadmium. Kandungan cadmium dapat meningkatkan resiko kulit terbakar karena paparan sinar matahari. Dan yang paling banyak dilaporkan menimbulkan reaksi kulit terpapar sinar matahari adalah tinta warna kuning, hitam, merah dan biru.
5. Reaksi ion listrik
Berdasarkan satu laporan di 2011, seorang pemain sepakbola professional menderita luka bakar saat melakukan pemindaian MRI (magnetic resonance imaging). Luka bakar tersebut ditemukan pada tato warna hitam yang ada di tubuhnya.
Laporan itu juga menyatakan bahwa, luka bakar tersebut akibat arus listrik yang dihasilkan oleh tinta tato yang mengandung besi oksida. Selain warna hitam, tinta tato warna merah juga dilaporkan banyak mengandung besi. Pemilik tato warna hitam dan merah dianjurkan untuk berhati-hati.
Bagaimana masih berminat untu membuat tato di tubuh? Balik ke diri anda sebagai pemilik tubuh, Apakah anda akan menjaganya atau malah menghancurkan tubuh anda sendiri hanya karena pretise dan kebanggaan?