MTsN Artikel, Koto Baru - 3 S atau lebih dikenal Senyum, Salam, Sapa yang menjadi ikon dan sekaligus simbol bagi setiap dunia pendidikan maupun kantor, Khususnya di daerah kita Kab. Dharmasraya yang terkenal dengan semboyan tau jo nan ampek. Adalah hal yang menarik untuk diulas. Tidak akan ada pangkal serta ujung. Kabupaten muda yang sekarang sedang dipimpin oleh Bupati Termuda Indonesia ini. Sutan Riska Tuanku Kerajaan, S.E.
Dalam kehidupan di MTsN koto Baru, yang memiliki simbol 3 S, Senyum, Salam dan Sapa yang semakin terasa semakin memudar di lingkungan yang aman, tertib dan indah. Banyak sekali dari siswa dan siswi kita yang merasa dan bersifat kalau "jika guru itu tidak mengajar kita, maka kita pun merasa tidak punya kewajiban untuk ber 3S dengan beliau"
Sebut saja jika ibu atau bapak guru A tidak mengajar di lokal 1 maka anak di lokal satu tidak akan senyum, menyapa apalagi memberikan salam. Itulah fakta yang kebanyakan terjadi sekarang, Baik dilingkungan internal MTsN Koto Baru Ataupun diluaran sana. Tak perlu mencari apa penyebab dan siapa yang salah. Pertanyaannya adalah apa solusi yang tepat untuk permasalahan ini?
Mari kita tengok kembali kegiatan PBM yang berlangsung di Kelas. Apakah kita "sudah" menerapkan 3S? Ya, Jika boleh menyalahkan ini semua berawal dari kebiasaan. Mungkin kitasudah terbiasa tidak membiasakan 3S dilingkungan kita, Baik dirumah, Sekolah atau diluaran sana. Oleh karena itu marilah kita membiasakan kembali 3 S yang selama ini sudah mulai berkurang.
Ketahuilah sesungguhnya tegur sapa itu sangatlah indah, Bukankah Islam mengajarkan untuk saling mendoakan melalui salam. 3S adalah ajaran yang sama dengan Islam. Semoga menginspirasi.
Ketahuilah sesungguhnya tegur sapa itu sangatlah indah, Bukankah Islam mengajarkan untuk saling mendoakan melalui salam. 3S adalah ajaran yang sama dengan Islam. Semoga menginspirasi.