-->
Nyalakan.com

follow us

Perbedaan Antara Panic Attack Dan Anxiety Disorders

Dalam kebanyakan kasus, serangan panik (panic attack) dianggap serupa dengan serangan kecemasan (anxiety attack). Namun, sebenarnya kedua istilah ini merujuk pada dua kondisi kesehatan yang berbeda. Di Artikel ini Mimin akan mengulas perbedaan antara serangan panik dan serangan kecemasan.

Serangan Panik Vs. Gangguan Kecemasan

Serangan Panik (Panic Attack)

Seperti namanya, kondisi ini datang tiba-tiba, tanpa peringatan, dan tanpa alasan. Serangan panik umumnya disertai munculnya ketakutan intens. Sebagai responnya, beberapa reaksi fisik mungkin juga akan terjadi. Orang yang mengalami pengalaman mengerikan ini biasanya merasa seolah-olah kehilangan kendali diri atau merasa akan mati. Serangan tersebut juga dapat memicu gangguan panik kronis. Penderita akan mulai menghindari tempat atau situasi yang memicu serangan.

Gejala dari Serangan Panik (Panic Attack) adalah sebagai berikut :
  • Jantung berdebar
  • Keringat berlebihan
  • Terengah-engah atau sesak napas
  • Nadi cepat
  • Merasa seolah-olah kematian sudah dekat pada saat serangan
  • Tubuh bergetar
  • Mual/muntah
  • Pusing disertai sakit kepala
  • Nyeri dan sesak di dada
  • Kram di perut
  • Merasa akan pingsan
  • Panas dingin
  • Kesulitan menelan makanan atau cairan
  • Perasaan diteror
  • Kesemutan di berbagai bagian tubuh

Penyebab dari Serangan Panik (Panic Attack)

Serangan panik dianggap sebagai masalah kesehatan idiopatik. Artinya, belum diketahui penyebab dari gangguan ini. Namun, faktor yang mungkin berkontribusi sebagai pemicu diantaranya adalah genetika, stres, dan juga perubahan tertentu dalam susunan kimia dalam otak (neurotransmitter).

Solusi Pengobatan dari Serangan Panik (Panic Attack)

Penanganan yang tepat bisa membantu mengurangi atau menghilangkan gejala.
Kombinasi antara obat-obatan dan psikoterapi harus dimasukkan dalam rencana terapi serangan panik. Psikoterapi berguna untuk membawa perubahan sikap yang lebih sehat dan membuang pikiran negatif serta membangun citra yang lebih konstruktif. Sesi konseling saat psikoterapi juga akan membantu pasien untuk menyadari apa yang dapat memicu serangan panik dalam dirinya dan bagaimana cara mengatasi atau menghindari semua faktor tersebut.

Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Seperti namanya, kondisi ini dikaitkan dengan perasaan yang menimbulkan kecemasan. Kecemasan sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari tiap orang. Namun, perasaan cemas menjadi tidak normal saat mulai mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat seseorang tidak bisa hidup normal. Baca juga 6 Beta Blocker Alami Untuk Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan)

Gejala dari Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)
  • Gejala yang paling terlihat adalah munculnya kecemasan akan hal-hal yang mungkin tampak sepele.
  • Gejala lain termasuk kegelisahan yang konstan atau terus menerus. Penderita tampak selalu gelisah dan tidak pernah tenang.
  • Konsentrasi memburuk, pelupa
  • Mudah tersinggung dan cepat lelah
  • Gejala-gejala fisik seperti ketegangan pada otot dan nyeri otot
  • Insomnia, kesulitan bernafas, berkeringat banyak, dan mual

Penyebab dari Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Faktor-faktor yang bertanggung jawab atas kondisi ini masih belum ditemukan secara pasti. Para ahli berasumsi bahwa kondisi lingkungan dan perubahan abnormal tertentu dalam kimia otak mungkin berkontribusi memicu kondisi ini.

Pengobatan dari Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Terapi gangguan kecemasan idealnya menggunakan kombinasi antara obat-obatan dan psikoterapi. Obat-obatan digunakan untuk meredakan gejala dan meminimalkan keparahan kondisi. Sedangkan psikoterapi berguna untuk menemukan pemicu kecemasan. Saat konseling, konselor akan membahas berbagai faktor yang mendasari stres dan menyarankan metode untuk mengatasi faktor penyebab.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar