Bungow - Gangguan pendengaran dapat menyulitkan belajar anak. Anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya.
Gangguan pendengaran hasil dari rubella (cacar air German) selama dalam kehamilan, keturunan, komplikasi selama kelahiran atau kehamilan, meningitis (radang selaput), dan penyakit anak-anak lainnya. Kebanyakan 40% kasus kehilangan pendengaran, sebabnya tidak diketahui; hal ini menyebabkan pencegahan dan pertolongan lebih sulit.
Bekerja dengan Pelajar yang Memiliki Gangguan Pendengaran
Kurangnya kecakapan di dalam bicara dan di dalam bahasa adalah masalah belajar akibat dari gangguan pendengaran. Masalah ini mempengaruhi belajar yang mengandalkan membaca, menulis, dan menulis---sumber utama dari informasi di dalam kelas. Guru harus mengingat bahwa kekurangan bahasa memiliki sedikit hubungan dengan intelligence; pelajar dapat sukses jika diberikan bantuan yang tepat.
Banyak anak yang memiliki masalah pendengaran mendapatkan pengajaran tambahan di luar kelas reguler. Pendekatan pendidikan untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori: pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain mengguankan metode membaca gerak bibir, speech rea
Adapun adaptasi pengajaran untuk membantu pelajar dengan gangguan pendengaran meliputi:
- Menambah presentasi yang berhubungan dengan pendengaran dengan informasi visual dan memberikan pengalaman
- Berbicara secara jelas dan melihat diri kamu sendiri sehingga pelajar dapat melihat wajah kamu.
- Meminimalisir gangguan kebisingan
- Seringkali mengecek pemahaman
Hal lain yang juga membantu adalah tutoring teman sebaya dan bekerja di dalam kelompok kerjasama dengan pelajar yang memiliki gangguan pendengaran. Mengajarkan pelajar yang tidak mengalami gangguan dasar akan bahasa isyarat dan mengeja jari menyediakan dimensi tambahan di dalam pendidikan.
Indikator Gangguan Pendengaran
- Lebih senang memiringkan kepala ke arah pembicara atau menutup tangan disamping telinga
- Salah faham atau tidak mengikuti aturan, dan membangun isyarat nonverbal (ex, mengerutkan dahi atau terlihat bingung) ketika diberikan pesan.
- Menjadi bingung atau nampak kehilangan arah suatu waktu
- Bertanya kepada orang untuk mengulang apa yang sudah mereka katakan
- Lemahnya artikulasi kata, khususnya konsonan
- Menyalakan recording, radio, atau televisi dengan suara yang keras
- Menunjukkan keengganan untuk mempraktekkan aktivitas lisan
- Sering sakit telinga atau komplain mengenai telinganya merasa tidak nyaman atau berdengung.
Sekian artikel Bungow tentang Definisi dan Indikator Gangguan Pendengaran Pada Anak.
Daftar Pustaka
- Eggen, P & Kauchak, D.P. 2004. Educational Psychology; Windows on Classrooms. 6-th ed. USA: Pearson Merril Prentice Hall
- Golver, A. J. Roger, H. Bruning. 1999. Educational Psychology. Boston Toronto: Little Brown Company.
- Santrock. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.