Sudah pernah mendengar klaim seperti ini, "Kuning telur mengandung kolesterol dalam jumlah tinggi dan membahayakan kesehatan anda." Berapa sering anda mendengar pernyataan, "Kuning telur buruk bagi kesehatan anda, kolesterolnya akan menyempitkan pembuluh darah?"
Kepercayaan umum bahwa kuning telur buruk untuk kesehatan telah menyebarluaskan praktik umum untuk membuang kuning telur sebelum memasak atau makan, tapi apakah praktek seperti ini sah? Mari kita lihat kebenaran ilmu ilmiah di baliknya.
Sebelum kita melangkah ke perdebatan soal kolesterol, mari kita lihat kandungan nutrisi dari kuning dan putih telur. Kuning telur mengandung:
•hampir setengah dari keseluruhan kandungan protein pada telur (43%)
•lebih dari 90% total zat besi, kalsium, dan berbagai vitamin B pada telur
•100% vitamin "larut dalam lemak" pada telur (A, D, E, K), serta
•asam lemak esensial
Sementara putih telur, memiliki kandungan nutrisi yang jauh lebih rendah, yaitu 57% kandungan protein total, 80% kandungan magnesium total, dan 87% kandungan sodium total.
Rata-rata, sebutir telur mengandung 180-215mg kolesterol dan memang tak bisa disangkal, jumlah ini cukup tinggi untuk berasal dari sumber makanan sekecil 1 butir telur. Namun, banyak studi lama yang menghubungkan kadar LDL rendah dengan kesehatan jantung mencampur-adukkan kolesterol dengan lemak jenuh.
Sekarang, kita mengetahui bahwa walau tingkat LDL tinggi meningkatkan resiko penyakit jantung, lemak jenuh mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah (LDL) jauh lebih kuat dibandingkan konsumsi kolesterol dari makanan. Dan tidaklah benar untuk berpikir bahwa kolesterol yang kita makan langsung serta merta menjadi kolesterol dalam darah. Kandungan lemak total dan lemak jenuh pada telur tidaklah tinggi, dan lemak pada telur kebanyakan adalah lemak tak jenuh (44% lemak tak jenuh tunggal, 11% lemak tak jenuh ganda).
Bahkan, bila konsumsi kolesterol dari telur memang sedikit meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, tidak ada bukti bahwa hal ini memiliki kaitan langsung dengan peningkatan resiko penyakit jantung. Ditambah lagi, beberapa studi sudah mendemonstrasikan bahwa konsumsi telur meningkatkan HDL (kolesterol baik), yang sedikit menetralisir efek konsumsi telur pada LDL.
Kesimpulannya, anggapan "Kuning telur buruk untuk kesehatan anda" adalah kebohongan. Kuning telur sangatlah kaya nutrisi dan rekomendasi untuk menghindarinya tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Membuang kuning telur menyebabkan anda melewatkan berbagai macam zat gizi yang penting, seperti zat besi, lemak sehat, kalsium, vitamin B, dan sebagian besar proteind ari telur. Konsumsi telur secara moderat (2-3 per hari) membawa ancaman yang sangat kecil (atau bahkan tidak sama sekali) bagi kesehatan.